17.11.13

Distorsi Panorama (Disporama)


Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan foto panorama, apa lagi setelah kamera smartphone kita sudah dibekali dengan mode panorama secara build-in, seperti di iPhone dan Androird. Bahkan smartphone Android dengan OS 4.0 ke atas sudah dilengkapi dengan fitur photospher, di mana memungkinkan kita untuk memotret 360 derajat ke segala arah. 

Foto panorama mengacu pada aspek rasio dan cakupan sudut pandang yang lebar. Biasanya rasio format foto panorama 4:1 dan kadang-kadang 10:1, meliputi bidang pandang hingga 360 derajat.


foto panorama umumnya.
Ada kalanya dalam membuat foto panorama, foto mengalami distorsi garis, yaitu garis yg harusnya lurus atau tegak menjadi melengkung. Anomali ini disebabkan karena sudut kamera terlalu sempit. Biasanya terjadi saat kita mengambil foto panorama dengan posisi kamera potrait.
contoh foto panorama yang mengalami distorsi garis

Namun alih-alih mengganggu, justru distorsi ini yang membuat foto menjadi unik, karena menimbulkan efek seperti menggunakan lensa super lebar, atau efek 'fish eye'. Sehingga tidak sedikit mobile-fotografer yang memanfaatkannya untuk berkreasi dengan mode panorama. Foto-foto hasil teknik ini disebut Distorsi-Panorama, atau disingkat Disporama; distorsi yang dihasilkan dari mode panorama.

Bagi yang tertarik dengan Disporama, kamu bisa menyimak beberapa tips dan trik berikut:

1. Gunakan posisi potrait saat memotret panorama. 
Kita sering terjebak dengan istilah panorama, sehingga berpikir bahwa gambar harus diambil dengan posisi kameran landfscape, padahal hasil foto lebih menarik diambil dengan posisi potrait, karena kemungkinan gambar mengalami distorsi garis lebih besar.

foto di atas diambil dengan posisi landscape, sedangkan foto bawah diambil secara potrait
Untuk memperjelas, kamu bisa melihat foto di atas. Untuk mengambil gambar dengan cakupan, misalnya 100 derajat; saat Anda memotret dengan posisi landscape mungkin hanya perlu dua foto sejajar. Tapi dengan posisi potrait, perlu 3-4 foto sejajar. Sempitnya cakupan foto dan banyaknya foto yang digabung ini lah yang menyebabkan distorsi line pada foto panorama.


2. Perhatikan Garis. 
Algoritma pada aplikasi kamera panorama adalah bidang lurus atau garis pada gambar. Tanpa acuan tsb, sensor akan susah menyusun foto panorama yang baik. Bagus-tidaknya sebuah aplikasi dapat terlihat dari putus/tidaknya garis-garis pada gambar, selain tentunya bagaimana hand-motion kamu. Aplikasi yang bagus dapan menciptakan foto panorama dengan hand-motion yang cepat. Namun aplikasi yang kurang bagus memerlukan hand-motion yang lebih lambat. 


3. Mengenali hand-motion. 
Hand-motion atau gerakan tangan adalah pergerakan tangan saat memotret panorama. Ini yg paling susah, karena setiap aplikasi panorama atau smartphone memiliki kecepatan yang berbeda dalam membuat foto panorama. Motion tidak harus dari kiri ke kanan atau sebaliknya, atau dari bawah ke atas atau sebaliknya, namun kamu dapat menggerakannya dengan sedikit melengkung ke atas atau ke bawah untuk menciptakan efek khusus. Intinya kenali sudut gerakan melengkung saat memotret panorama, ini akan menghasilkan foto-foto yang unik dan menarik.


4. Thing Out of The Box. 
Seperti yang sudah disebut di atas, hanya karena namanya panorama, bukan berarti kita hanya memotret secara horizontal atau vertikal, namun juga bisa memotret secara diagonal, atau dari posisi low angle. Kadang kita juga terperangkap dengan stigma bahwa foto panorama harus strip alias memanjang. Intinya tidak ada istilah 'harus'. Kamu harus coba berbagi kemungkinan, dan terus mencoba dengan berbagai eksperimen.
contoh foto panorama dalam format square
foto panorama diambil secara vertikal


5. lock vs unlock exposure.
Ini satu hal yang menjadi kendala tersendiri pada foto panorama. Memotret panorama memiliki rentang exposure yang berbeda, apa lagi jika cakupannya ada sisi yang gelap dan terang. Maka dari itu terkadang foto panorama perlu dilock exposurenya. Namun untuk beberapa kasus, lock-exposure akan menyebabkan bagian yang terang bisa terjadi overexpo, atau sebaliknya pada area yang gelap menjadi underexpo.

Namun saat exposure diunlock, jika sensor kamera terlalu peka, maka foto bisa jadi belang-belang. Ini disebabkan sensor akan exposuring ulang di tiap area yang berbeda nilai exposurenya.

Untuk itu kamu perlu mengenali aplikasi panorama yang kamu gunakan. Untuk beberapa aplikasi perlu dilock, sedangkan untuk beberapa aplikasi exposure yang diunlock malah menyebabkan dynamic light yang bagus pada foto.


6. Gunakan beberapa aplikasi Panorama yang berbeda.
Ini untuk alasan tips nomor 5 di atas. Misal aplikasi panorama 360 memungkinkan kamu untuk unlock/lock exposure, namun sayangnya kamu tidak bisa mengambil gambar selain potrait dan posisi kamera harus tegak lurus.


Bagaimana, menarik kan? Kamu bisa mencari beberapa contoh foto Disporama di Instagram, atau bisa juga upload foto-foto kamu sendiri dengan menggunakan hashtag Disporama. Salam memotret.


0 komentar:

Posting Komentar