31.5.14

Pengalaman Memotret dengan HTC One M8

Saya berkesempatan untuk mencoba smartphone flagship terbaru dari HTC, yaitu HTC One M8. Sebenarnya launching gelobalnya sudah hampir satu bulan lalu, dan review nya sudah banyak, sehingga posting kali ini hanya fokus pada  kameranya saja. Apa lagi smartphone ini digadang-gadang memiliki kamera semartphone terbaik dengan teknologi terbaru tahun ini.

Kali ini saya mencobanya dengan membawa smartphone ini untuk pergi berlibur ke salah-satu pulau eksotis di Indonesia, yaitu pulau Lombok.


Secara megapixel, Kamera HTC One M8 sendiri sebenarnya hampir tidak ada perubahan yang berarti dari kamera HTC One M7, sama-sama masih memiliki 4.1 MP degan dukungan Ultrapixel, namun tentunya dengan berbagai pembaharuan dan perbaikan dari kekurangan-kekurangan kamera HTC One M7 sebelumnya. Di sini saya melihat HTC secara konsisten ingin menyampaikan kampanye bahwa ukuran mega pixle tidak berpengaruh terhadap hasil sebuah foto.

Walaupun demikian bukan berarti tidak ada peningkatan teknologi di HTC One M8, karena pihak HTC memberikan dual kamera pada kamera belakang. Tugas dari kamera ke dua ini adalah memberikan dukungan untuk menghasilkan fokus yang lebih cepat dan memberikan kedalaman foto yang lebih baik.

Singkatnya dengan fitur dual kamera ini, selain dapat mengambil gambar 3 Dimensi, juga mampu memberikan efek bokeh dan blur zoom yang realistis pada foto.
Location: Gili Trawangan; bokeh effect pada HTC M8

Location: Gili Trawangan; motion blur effect HTC M8


Peningkatan kamera HTC One M8 tidak saja pada kemampuan dual kamera, namun juga pada fleksibiltasi pengaturan manual. Pengaturan manual ini tidak saja dalam mengatur ISO dan eksposur, namun juga memungkinkan user mengatur shutter speed dan fokus. Pengaturan shutter speed ini dapat kita pilih dari speed 4 detik hingga 1/8000 detik. Artinya Anda dapat membuat foto slow shutter hingga high speed dengan menggunakan kamera HTC One M8. Sebagai catatan tambahan, rata-rata maksimum shutter speed pada kamera poket, bahkan sekelas mirror less hanya di 1/4000 detik. 
manual setting on M8

Rentang ISO pada HTC One M8 sendiri dari 100 hingga 1600 (untuk manual mode) dan ISO 200 hingga 1600 (auto mode).
Location: Sunset Spot, Gili Trawangan Island; shutter speed 4 second, ISO 200

Location: Kuta Beach, Lombok; shutter speed 2 second, ISO 500

Location: Batu Payung, Lombok; shutter speed 4 second, ISO 200

Location: Sade village; shutter speed 1/800, ISO 200


Yang paling saya suka dari interface HTC One M8 adalah menampilkan semua pilihan pengaturan manual yang real time. Dibandingkan dengan interface HTC One M7 yang perlu masuk ke menu dan melakukan beberapa langka, tentu akan membuat kita kehilangan moment (walaupun setelah update ke HTC Sense 6, HTC One M7 pun sudah memiliki interface yang sama dengan HTC M8).

Selain kelebihan-kelebih tsb, peningkatan dari software pun sangat terasa. Sudah tidak kita jumpai lagi isu purple tint di M8, dan juga fokus yang lebih cepat dibandingkan HTC M7.
Location: Kuta Beach, Lombok

Location: Bukit Cinta, Novotel Lombok

Location: Bukit Cinta, Novotel Lombok

Location: Novotel Lombok

Location: Novotel Lombok

Location Batu Payung (Umbrella Stone), Lombok

Location: Bukit Cinta, Novotel Lombok

Location: Sunrise Bukit Cinta, Novotel Lombok

Location: sunset spot at Gili Trawangan Island

Walaupun demikian sebenarnya sangat disayangkan bahwa kamera secanggih ini masih bersensor 4.1 Mega Pixel. Ini akan sangat terasa sekali keterbatasannya saat kita ingin mengcrop foto atau menjadikannya wallpaper di layar komputer kita, apa lagi untuk mencetaknya. Akan lebih baik jika semua kecanggihan ini setidaknya didukung dengan ukuran pixel minimal 8 MP.





8 komentar:

  1. waduh, 4.1 mpx doang master joh? fungsi ultrapixelnya untuk apaan dong kalau gitu?

    btw, nice review.. and perfect jalan2 too :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. waduh, masih amatiran saya, om ^_^' tapi terima kasih sudah meninggalkan komentar :)

      Ultrapixel nya untuk menangkap cahaya lebih banyak, sehingga menghasilkan gambar yg lebih baik, khususnya dalam kondisi pencahayaan ruangan hingga low light. Setidaknya itu yg diklaim oleh HTC :D

      Ya memang secara rata-rata kameranya bisa menangkap detil yg lebih baik saat low light dibanding dengan rata-rata kamera smartphone yg ada, tapi jujur bukan yg terbaik. Saya malah lihat keunggulan sesungguhnya dari M8 ini di dual cameranya.

      Hapus
  2. Ya memang secara rata-rata kameranya bisa menangkap detil yg lebih baik saat low light dibanding dengan rata-rata kamera smartphone yg ada, tapi jujur bukan yg terbaik.

    -- Detil yang lebih baik saat low light itu menggunakan mode Auto atau Manual (setelah set sana-sini) oom?

    Thanks.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup, maka dari itu tidak ada yg namanya kamera terbaik. Kalau ada yg terbaik, pasti semua orang tahu, dan rame-rame beli :)
      Kamera (smartphone) terbaik adalah apa yg kita mampu beli dan kita miliki saat ini.

      Detil sebuah foto bukan dihasilkan oleh pengaturan (auto/manual) kamera, tapi dari sensor kameranya dan bagaimana kita memotretnya.
      Pengaturan auto atau manual hanya pilihan bagaimana kita ingin menampilkan foto kita.

      Dan jujur, konteks memotret low light, menurut saya, hanya akal-akalan marketing saja. Kita mau memotret apa sih dalam kondisi low light extrim (gelap?). Makanya ada flash kan, ada pengaturan ISO, untuk memungkinkan kita mendapatkan foto yg baik, bukan foto gelap jadi terang. IMHO ya :)


      Salam

      Hapus
  3. mantab sekali komentarnya, saya sampai perlu membaca beberapa kali untuk mengerti maksudnya, maklum nubie :)

    Pengen maksimalin dulu m8, termasuk ngertiin cara setting manualnya.
    Sebelum beli kamera 'beneran' hehe

    Thanks ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha maaf kalau tulisan saya agak sulit dibaca, balasnya sambil di jalan soalnya :D

      Banyak kok members fotodroids yg mulai belajar motretnya dari kamera smartphone, kemudian jd serius motret dengan kamera 'beneren'.

      So far sih M8 baru bisa diatur untuk shutter speed dan ISO. Itu sebenarnya masih basic. Banyak cari informasi dan coba sendiri aja sih sebenarnya.

      Sama-sama, om. Trima kasih juga sudah sempatkan main dan meninggalkan comment di blog ini :)

      Hapus