25.3.14

Kamera Smartphone Terbaik...


Baru-baru ini pecinta smartphone-fotografi dihebohkan dengan Oppo Find7 yang memiliki kamera fake 50 MegaPixel. Seperti tidak mau kalah, HTC baru saja merilis HTC One New M8 dengan kamera Ultra Pixelnya. Kalau anda merasa ini teknologi tahun lalu, HTC berikan dua kamera utama sebagai sebuah peningkatan kuantitas.

Sebelum itu juga ada LG Pro G2 dengan teknologi OIS yang mengagumkan sayang kita agak kesulitan menggenggam smartphonenya, ada Nokia Lumia 1020 dengan kamera yang digadang-gadang terbaik walaupun kita gak tahu mau sharing ke mana fotonya, ada juga kamera 8MPnya iPhone 5S yang masih dianggap canggih oleh penggemar fanatiknya. 


Intinya fitur kamera smartphone menjadi salah-satu area perang paling ketat. Sehingga pertanyaan yang sering muncul adalah, manakah dari smartphone ini yang memiliki kamera terbaik?

Jika terbaik itu adalah tercanggih dengan segudang fitur, mungkin penantian kita tidak akan pernah usai, karena akan selalu ada brand yang muncul dengan gagasan dan inovasi akan sebuah kesempurnaan kamera smartphone. Kamera DSLR yang menjadi acuan dari teknologi imagi saat ini saja belum berhenti berinovasi, apa lagi sebuah kamera smartphone.

Jadi apakah kamera-smartphone terbaik itu?

Saya sering mendapatkan pertanyaan ini, dan jawabannya, 
kamera (smartphone) terbaik adalah kamera yang kita punya di smartphone kita saat ini. 
Kamera Smartphone anda cuma 3MP? Ya, itu adalah kamera terbaik. Kamera smartphone anda tidak memiliki flash? Ya, itu kamera terbaik. Kamera smartphone anda belum punya touch focus? Ya, itu adalah kamera terbaik. Kamera smartphone anda Blackberry tapi punya SLR? Yaah, pakai SLR lah!
foto diambil menggunakan kamera 3MP tanpa touch focus

Anyway, tujuan memiliki kamera terbaik tentunya untuk menghasilkan foto yang bagus. Sayangnya foto yang bagus tidak diciptakan oleh sebuah kamera terbaik, tapi seorang pemotret yang baik. Tidak ada sebuah buku yang dihasilkan oleh pena terbaik, atau mesin ketik terbaik, atau aplikasi komputer terbaik; semua itu hanya alat. Penulislah yang menghasilkan sebuah buku, dan seorang penulis yang baik akan menghasilkan buku yang bagus.

Nah, seringnya adalah para pencari kamera smartphone terbaik ini sehari-hari memotret makan siangnya, atau paling mentok foto city-landscape dari balik desk office nya. Mereka berharap dengan pengetahuan yang terbatas mengenai cahaya, komposisi dan warna, kamera smartphone mereka bisa menghasilkan foto yang bagus.

Banyak fotografer profesional yang terjun ke mobile-photography. Kalau konsep mereka mencari kamera terbaik (seperti yang dipropagandakan Nokia dengan menggandeng fotografer National Geographic), pasti mereka tidak akan menggunakan kamera smartphone. PASTI. 
Karena alasan praktis? Anda bisa dapatkan kamera mirrorless yang lebih murah dari Lumia 1020, dengan ukuran yang lebih kecil dan kualitas yang jauh lebih bagus.
foto diambil menggunakan kamera smartphone keluaran 3 tahun lalu

Intinya bukan soal kamera terbaik atau fitur tercanggih, tapi bagaimana kita dapat maksimal dengan alat yang minimal. Di sini tantangan yang menjadikan mobile-photography menarik sekaligus menyenangkan.

Analoginya adalah semua media rekam gambar adalah media bercerita. Sebuah sunset dapat diceritakan dengan caranya Lomo, atau caranya Lubang Jarum, atau caranya Smartphone. Namun yang membuat cerita tersebut bagus tentunya adalah yang bercerita, bukan medianya. 

Jadi dari pada sibuk upgrade kamera-smartphone (yang sah saja sih sebenarnya), lebih baik upgrade brain-ware kita mengenai fotografi. Kenali komposisi, belajar soal warna dan arah sinar, perkaya refrensi. 

Apakah kita harus mempelajari fotografi dulu sebelum memotret?
foto diambil menggunakan kamera smartphone HTC Desire 1st gen (sebelum iPhone 4 keluar)

Di sini lah menariknya memotret dengan smartphone, karena tidak perlu menjadi seorang fotografer (pro) untuk bisa menghasilkan foto yang bagus. Anda hanya perlu mengetahui mengenai dasar fotografi, memiliki banyak refrensi foto, komunitas, dan sering-sering lah memotret.
foto diambil menggunakan tablet 7" pertama Android, kamera 2MP

Jadi sebelum bertanya mengenai kamera smartphone terbaik, tanyakan dulu pada diri anda, sudakah saya menjadi pemotret yang baik?

1 komentar: