19.9.13

Jalan-Jalan ke Festival Danau Toba Bersama Telkomsel

Memotret.com berkesempatan menghadiri festival Danau Toba 2013. Acara tahunan yang sudah digelar sejak tahun 80an ini kembali lagi diadakan tanggal 8 hingga 14 September kemarin, sukses diselenggarakan, dan gaungnya menyebar hingga ke berbagai sosial media. Ini tidak lepas dari Telkomsel sebagai operator satu-satunya yang berpartisipasi dalam acara ini, memberikan dukungan sinyal yang maksimal. Tidak heran setiap update dari festival dapat langsung di unggah ke dunia maya.


Memotret.com bersama teman-teman dari Fotodroids yang datang dari Jakarta diwakili oleh Johanes Juda (@johjuda), salah-satu dari founder Fotodroids. Teman-teman dari Jakarta tiba di bandara Kualanamu, Medan, dengan pesawat pertama. Bandara Internasional Kualanamu, sempat membuat tim dari Jakarta takjub. Bagaimana tidak, bandara ini dibangun dengan megah, dah hampir menyerupai bandara Internasional Changi di Singapur. 

Namun tidak seperti bandara Polonia yang berada di pusat kota, bandara Kualanamu terletak dipinggiran kota. Perlu waktu sekitar satu jam setengah dengan mobil dan 40 menit dengan menggunakan kereta menuju kota Medan. Yup, bandara ini langsung terintegrasi dengan kereta.

Kami sempat berkeliling sebentar di kota Medan, namun dikarenakan mendung, dan cuaca cepat sekali berubah, sehingga tidak banyak tempat yang kami kunjungi. Kami mampir di Tiptop, yang kebetulan berada di seberang penginapan kami. Yang menarik dari TipTop ini salah-satu cafe dan rumah makan legendaris di kota Medan yang telah ada sejak 1936. 

Keesokan harinya kami berangkat dari Medan menuju pulau Samosir, melalui penyebrangan feri Ajibata di Danau Toba. Tiba di pulau Samosir pukul 16.30. Lagi-lagi di sini pun cuaca sudah mulai mendung. Karena hari sudah sore, kami hanya sempat mampir di dua tempat objek wisata, yaitu pantai Pasir Putih dan Batu Kursi Raja Siallagan.

Khusus di objek wisata Batu Kursi Raya Siallagan, kami tiba di sana sekitar jam19. Sebenarnya sudah tidak ada lagi yang bisa dilihat di sana, mengingat penerangan sangat minim, bahkan dengan pemandangan mata. Namun beruntung kamera smartphone yang kami bawa sangat mumpuni untuk pemotretan low light, bahkan dalam kondisi low light yang ekstrim.





Objek wisata Batu Kursi Raya Siallagan sendiri merupakan kompleks pengadilan dan eksekusi bagi para penjahat pada jamannya. Para penjahat yang melakukan kejahatan yang luar biasa akan dihakimi di hadapan raja, kemudian dieksekusi dengan cara dipenggal. Kompleks bagian dalam terdiri dari meja dan kursi yang terbuat dari batu. Di sini juga terdapat kuburan para leluhur. Sebenarnya bukan tempat yang tepat dikunjungi pada malam hari.

Beranjak dari sana, kami langsung menuju bukit Beta Tuktuk, Samosir, pusat berlangsungnya festiva Danau Toba 2013. Gerimis sempat turun ditengah berlangsungnya acara, namun tidak menyurutkan minat ribuan penonton untuk tetap menikmati konser musik.


Festival Danau Toba ditutup dengan pemukulan gendang taganing dan kembang api selama 15 menit nonstop.

Berikut foto-foto sepanjang trip ke Samosir di festival Danau Toba 2013. Semua foto dalam posting ini menggunakan kamera dari Smartphone HTC One.























0 komentar:

Posting Komentar